Jenis-Jenis Basis Data

1.       Pengolahan Sentralisasi

1.1          Sejarah Sistem Sentralisasi


Jika melihat sejarah perkembangan teknologi informasi dan ilmu sistem informasi, kebanyakan aplikasi perusahaan dibangun secara ad-hoc sehingga tidak heran dalam perkembangannya sering ditemui fenomena sistem aplikasi tambal sulam. Biasanya masing-masing departemen atau divisi membangun sistemnya sendiri-sendiri untuk mendukung kegiatan fungsionalnya, seperti: sistem informasi akuntasi dan keuangan, sistem informasi pemasaran dan penjualan, sistem informasi operasional, sistem informasi logistik dan pengadaan, dan lain sebagainya. Pada mulanya, hal tersebut tidak mendatangkan permasalahan apapun. Namun sejalan dengan perkembangan dunia usaha, perusahaan mulai menyadari perlunya sejumlah proses lintas fungsional yang mengharuskan data atau informasi mengalir dari satu bagian ke bagian lainnya. Ketika berbicara masalah integrasi inilah dijumpai permasalahan yang keseluruhannya bermula karena faktor “incompatible” atau tidak dapat berkomunikasinya satu sistem informasi dengan lainnya karena adanya sejumlah perbedaan teknis seperti masalah standar, protokol, teknologi, algoritma, metoda, dan lain sebagainya. Pada saat inilah perusahaan mulai melirik konsep sentralisasi karena mereka sangat membutuhkan suatu sistem besar yang terpadu dan saling terintegrasi satu dan lain-lain. Strategi, kebijakan dan pendekatan manajemen informasi berlaku seragam dan standar bagi seluruh unit organisasi dengan kecenderungan tata kelola secara “top down”.

1.2          Pengertian Pengolahan Data Sentralisasi
SI Sentralisasi adalah kegiatan atau pelayanan dalam bidang tatausaha disuatu organisasi atau suatu kantor, dilakuan atau dipusatkan pada satu satuan organisasi (unit) tersendiri yang khusus mengenai pekerjaan kantor atau menangani informasi, Misalnya :
·         Penggandaan Data
·         Pengelolaan Arsip
·         Pengetikan Surat, dan lain-lain.
Azas sentralisasi bagi perkerjaan kantor berkaitan dengan specialisasi ata pengkhususan dalam pelakasanaa kerja tertentu oleh seorang petugas secara terus-menerus.

1.3          Keuntungan Menggunakan Sentralisasi Data
·         Mudah menyeragamkan cara kerja
·         Mudah melakukan pengawasan
·         Penggunaan peralatan lebih bisa dihemat
·         Mudah meratakan beban kerja kegiatan
·         Penggunaan tenaga kerja lebih sedikit

1.4          Kekurangan Menggunakan Sentralisasi Data
·         Dengan dipusatkannya semua pekerjaan kantor, maka tidak mungkin untuk menampung semua pekerjaan pada waktu yang sama sehingga pekerjaan yang penting dan memerlukan waktu cepat mengalami penundaan
·         Terpisahnya letak gedung kantor atau jauhnya jarak, dirasakan sebagai hambatan.

1.5           Contoh Yang Dapat Menggunakan Sentralisasi Data
·         Suatu biro jasa diluar organisasi yang merupakan suatu  perusahaan terpisah diluar organisasi yang memberikan pelayanan untuk mengolah data.
·         Fasilitas pembangunan waktu bersama yang diberi atau disewa bersama
·         Suatu susunan manajemen pasilitas dimana suatu perusaaan mengambil alih pelaksanan operasi pengolahan data dalam organisasi tersebut.




2.       Pengolahan Data Desentralisasi

2.1             Pengertian Data Desentralisasi


Merupakan pemrosesan dilakukan dimasing-masing pengguna yang dibagi menjadi dua yaitu peer to peer dan sistem terdistribusi. Penempatan data atau informasi dan aplikasi yang digunakan untuk memperoleh informasi diletakkan secara tersebar kerena desentralisasi ini merupakan kebalikan dari sentralisasi..
2.2             Keuntungan dalam Sistem Data Desentralisasi
·         Pelayanan yang semakin baik
·         Manajemen pada tingkat tinggi akan lebih cenderung memberti tugas dan wewenang serta tanggung jawab kepada bawahannya

2.3             Kelemahan dalam Sistem Data Desentralisasi
·         Pengolahan data menggunakan banyak orang, sehingga jika satu unit kerja lamban makan informasi akan terproses dengan lamban pula
·         Menimbulkan kemalasan atau kurang tanggung jawab pada pihak atasan karna selalu melempar tugas kebawahan
·         Jika atasan memberi tugas kebawahan yang kurang mengerti dan paham tentang tanggung jawabnya maka tugas-tugas yang diberi kebawaha yang punya bagian tadi tidak dapat diperoleh dengan hasil yang memuaskan.

2.4             Contoh yang menggunakan Desentralisasi Data
·         Penggunaan ATM dalam perbankan
·         Penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar

3.       Pengolahan Data Terdistribusi


3.1             Pengertian Pengolahan Data Terdistribusi
        Pengolahan data terdistribusi pada saat ini digambarkan sebagai banyak computer atau processor yang besar maupun kecil dalam jarak yang jauh yang dihubungkan dengan jaringan telekemunikasi. Hal yang penting dalam system terdistribusi adalah lokasi dan masalah perancangan data.
3.2    Karakteristik Pengolahan Data Terdisribusi
·         Beberapa data digunakan pada banyak lokasi
·         Sering diperlukan system manajemen database yang memberikan akses kepada banyak pemakai dengan view yang berbeda dari data yang sama
·         Peningkatan biaya penyimpanan per bit pada unit penyimpanan yang sangat besar kebih rendah dibandingkan pada penyimpanan yang lebih kecil
·         Beberapa masalah pada data yang terpisah secara geografis adalah masalah integritas, kepemilikian, dan kemacetan ketika banyak processor meng-update data yang sama
3.3    Contoh Penggunaan Data Terdistribusi
        Salah satu contoh penggunaan data terdistribusi yaitu Windows. Windows selalu mendistribusikan update versi nya kepada para konsumennya. Dengan begitu para konsumen hanya perlu men-download versi baru dari Windows saja tanpa harus memesan ataupun membeli secara langsung.
                                 




Comments

Popular posts from this blog

Aplikasi yang wajib digunakan untuk Web Programming!!

Membuat Kalkulator Sederhana Dengan Bahasa C

Struktur dasar dokumen HTML